Bengkulu Kota, republikindo.com, Sekumpulan masyarakat yang sedang memperjuangkan hak tanahnya di ambil oleh orang tak bertanggung jawab wilayah kelurahan pekan sabtu, ketika mendatangi Polda Bengkulu dalam rangka mempertanyakan perkembangan laporan polisi yang telah mereka kirim beberapa hari yang lalu belum adanya perkembangan, akan tetapi oknum penyidik Polda Bengkulu RE memberikan perlakuan dinilai masyarakat sangat-sangat tidak layak dan diluar kontek penyidik dan mohon kiranya dengan Bapak Kapolda Bengkulu bila perlu Bapak Kapolri untuk memberikan sangsi kepada oknum seperti ini, Jumat 26/7/2024.
Menurut Masyarakat Darius, SH" Kami minta Kapolda Bengkulu untuk memberikan sangsi pada anggota RE sebagai penyidik di Polda Bengkulu karena menurut kami sudah menjadi penghalang masyarakat dalam Mencari keadilan, karena saya diminta masuk keruang sendri kamu kesini sebagai apa...? Saya menjawab masyarakat yang menerima kuasa dari ahli waris pemilik tanah, tapi malah penyidik RE menanyakan lagi masyarakat yang mana...? Kamu siap menghadirkan ahli waris nya..? Saya jawab saja siap menghadirkan ahli waris Iswandi, namun sayang pertanyaan RE sangat tidak relevan sebagai penyid terkesan tidak profesional, masa melayani masyarakat kurang sopan seperti tidak mendukung kami berjuang mendampingi masalah sengketa tanah di kelurahan pekan sabtu itu "Jelas Darius
Kami hanya mendatangi Polda Bengkulu hanya ingin mempertanyakan terkait laporan kami yang sudah hampir sepekan belum ada tindak lanjut, kan wajar kami minta dilayani dengan baik, akan tetapi malah ditanyakan kamu masyarakat mana...? Sangat tidak etes, polisi itu tidak dibenarkan mau menakuti masyarakat perlu di ingat itu, Jelas Darius
Sementara Suhestin " Kami memang mengeluhkan polisi terkait menghadapi kami yang membawa permasalahan sengketa lahan pekan sabtu itu, ada apa dengan polisi dibalik ini...?
Dari lokasi tanah kami di kelurahan pekan sabtu, polisi terlihat melakukan penekan pada masyarakat yang membelah hak nya diserobot orang lain, apa kami salah...? Kami minta kepada Kapolda Bengkulu untuk segera usut kasus ini dan kami akan melakukan perencanaan untuk unjuk rasa damai dalam waktu dekat terkait tanah kami diserobot orang bersama mafia tanah ini, Tegas Suhestin. (**)