jakarta, republikindo.com- Kolaborasi Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia dengan Even Organizer ternama nasional PT Napindo Media Ashatama menggelar Pameran dan Forum Teknologi Terpadu - Integrated Technology Event (ITE) 2023, berhasil mengintegrasikan sektor pendukung kota cerdas mulai dari pengelolaan air bersih, pengelolaan limbah, pengelolaan sistem keamanan, proteksi kebakaran, dan sistem transportasi cerdas.
Integrated Technology Event (ITE) 2023 terdiri dari rangkaian pameran dan forum internasional yakni: Indo Water, Indo Waste, Indo Renergy, Indo Security, Indo Firex, dan Indonesia International Smart City 2023 Expo & Forum (IISMEX).
Event yang diinisiasi Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri bersama PT Napindo Media Ashatama ini diyakini dapat menjadi wadah yang tepat untuk memaksimalkan pemanfaatan teknologi, baik dalam meningkatkan pelayanan masyarakat maupun mengakselerasikan potensi yang ada di masing-masing daerah Provinsi, Kota, dan Kabupaten.
Kegiatan ini dibuka secara resmi oleh Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Tito Karnavian, di JIExpo Kemayoran Jakarta. Mendagri Tito Karnavian sangat mengapresiasi gelaran Integrated Technology Event (ITE) 2023 ini.
Mantan Kapolri ini mengatakan, forum seperti pameran, eksibisi ini sangat penting bagi para providers, exhibitors untuk menyampaikan apa penemuan baru mereka. “Dan kemudian para users, baik government atau non-government, private sectors, perlu untuk mengetahui dan melihat apa yang ditemukan, apa yang ditawarkan yang baru, dan yang mungkin akan lebih efektif, lebih simpel, lebih membantu (kinerja) dibanding teknologi sebelumnya," ujar Mendagri Tito Karnavian.
Untuk itu, lanjut Mendagri, Kementerian Dalam Negeri melalui Direktorat Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan bersama PT Napindo Media Ashatama (Napindo) kembali berkolaborasi tahun ini dengan multi pihak. Mulai dari kementerian lembaga, sektor swasta maupun kalangan NGO.
Sementara itu, Project Director PT Napindo Media Ashatama (Napindo), Agung Wicaksono dalam laporannya, saat pembukaan, menyampaikan bahwa ITE tahun 2023 ini dilaksanakan di area seluas 6.339 sqm, dan diikuti oleh lebih dari 500 peserta dari 28 negara, termasuk di dalamnya 6 Paviliun Negara, antara lain Indonesia, Tiongkok, Jerman, Korea Selatan, Swiss, dan Taiwan.
Kegiatan ini berlangsung sejak 30 Agustus 2023 sampai dengan 1 September 2023, di Jakarta International Expo, Kemayoran Jakarta. “ITE 2023 menjadi pameran yang spesial karena menampilkan beragam perkembangan teknologi digital mutakhir yang menjadi fitur utama penyediaan kota cerdas. Kegiatan ini menghubungkan berbagai pihak dan pemangku kepentingan sekaligus menyediakan peluang investasi yang diharapkan dapat membantu peningkatan perekonomian dan percepatan pengembangan kota cerdas di tanah air,” papar Agung.
Agung juga mengajak semua pihak terkait untuk menjadikan acara ini sebagai kesempatan untuk berkoneksi, belajar, dan merayakan potensi tak terbatas yang teknologi tawarkan dengan semangat melangkah bersama menuju era teknologi terintegrasi.
ITE 2023 menargetkan lebih dari 15 ribu pengunjung yang akan menikmati beragam pameran internasional dan forum diskusi yang dapat meningkatkan kompetensi yang menghasilkan beragam insight untuk pengembangan kota cerdas dan elemen pendukungnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Teknologi Informasi dan Komunikasi Nasional (APTIKNAS), Soegiharto Santoso yang menjadi salah satu asosiasi pendukung dalam kegiatan ini mengatakan, APTIKNAS yang memiliki jaringan di 30 DPD dari Aceh hingga Papua sangat mendukung event yang diselenggarakan oleh Kemendagri dan PT Napindo Media Ashatama ini. “Kegiatan ini nyata menggabungkan rangkaian pameran dan forum internasional yang sangat lengkap dan komprehensif,” kata Hoky sapaan akrab Ketum APTIKNAS ini di sela acara pembukaan.
Hoky juga menyampaikan, wujud suport organisasinya pada event ini, stand APTIKNAS turut meramaikan lokasi ITE 2023 dan secara khusus fokus mendukung Indonesia International Smart City 2023 Expo & Forum (IISMEX). Karena menurut Hoky, salah satu program unggulan APTIKNAS adalah penggembangan Smart City yang bersama-sama Sekjen APTIKNAS Fanky Christian serta jajaran pengurus mempelopori Smart Nation dengan konsep membangun 6 pilar technology.
Ke-enam pilar tersebut adalah Smart City, Cloud Computing, Artificial Intelligence, CyberSecurity, BlockChain, dan Hardware. Hal tersebut dilakukan untuk melengkapi berbagai ragam solusi informasi, teknologi dan bisnis untuk pengembangan Kota Pintar di Indonesia.
Menariknya produk hasil kreasi Ketua Komtap Smart City APTIKNAS Rudi Hidayat, pada event kali ini menampilkan produk teknologi dan solusi yang berkaitan dengan Smart City di stand V2 Indonesia. Mendagri Tito Karnavian mengamati langsung produk teknlogi dan solusi dari Proto M Hologram, yakni salah satu perangkat komunikasi dan media Holografik pertama di dunia yang dapat menciptakan pengalaman video volumetrik yang realistis dalam resolusi 4K.
Tekhnologi ini dapat digunakan dalam kegiatan bisnis, pendidikan, hiburan, kesehatan, ritel, dan telekomunikasi keuggulan teknologi masa depan.
Sementara itu, Hoky juga membeberkan kemitraan yang terjalin cukup lama antara pihaknya dengan EO PT Napindo Media Ashatama sejak masih ditanggani oleh almarhum Herman Wiriadipoera yang kini diteruskan oleh putranya Arya Seta Wiriadipoera, sampai sekarang.
Hoky menambahkan, kesuksesan event ini tak lepas dari peran perusahaan EO profesional PT Napindo dengan sederet pengalaman dan portofolio sukses melaksanakan pameran berskala nasional dan internasional sejak didirikan pertama kali 34 tahun lalu yakni di tahun 1989.
Yang makin menarik pada pameran kali ini, terang Hoky, adalah tema pameran yang difokuskan pada berbagai sektor dan isu yang bermanfaat bagi bangsa dan negara Indonesia. “Dimana pameran ini menciptakan peluang dan kesempatan berbagai pihak untuk memperluas jaringan serta hubungan antara pengusaha, peneliti, pemerhati, produsen, kementerian, lembaga dan instansi pemerintah serta asosiasi yang bergerak di sektor terkait. Sehingga dapat mengakomodasi pengembangan bisnis, mempertemukan para pemangku kepentingan serta para pengambil keputusan,” pungkas Hoky. (Red)